Ini Spesifikasi Final Helikopter Defiant X, Kandidat Pengganti Black Hawk

Sikorsky dan Boeing sudah memperkenalkan spesifikasi final dari helikopter baru mereka, satu dari dua kandidat yang akan menggantikan helikopter ikonik Amerika, UH-60 Black Hawk. Defiant X, nama helikopter baru itu, tak hanya menawarkan kemampuan menggantikan peran Black Hawk selama ini tapi juga memberi kemampuan terbang dua kali lebih cepat dengan daya jelajah atau mobilitas yang juga dua kali lebih jauh daripada Black Hawk.

Defiant X adalah produk pertama yang ditujukan Sikorsky/Boeing untuk program Army’s Future Long Range Assault Aircraft (FLRAA)—program yang dibuat untuk mencari pengganti Black Hawk yang sudah beroperasi sejak awal 1980-an. Meski seri UH-60 Black Hawk masih bisa diandalkan dan secara teratur mendapat pembaruan teknologi, militer Angkatan Darat Amerika Serikat merasa sudah waktunya untuk memiliki helikopter yang benar-benar baru, yang mengimplementasikan kemajuan riset dan pengembangan pesawat selama 40 tahun terakhir.

Defiant X berkembang dari helikopter pendemo teknologi SB>1 DEFIANT. Dalam uji, helikopter ini mampu terbang hingga 238 mil per jam (mph) atau setara 383 kilometer per jam, dan masih berupaya mencapai 288 mph. Bandingkan dengan kecepatan varian terbanyak dari UH-60 Black Hawk, yakni UH-60M, yang 172 mph.

Sikorsky tidak menyebutkan kecepatan maksimum yang bisa digeber helikopter barunya itu, namun mengatakan kalau Defiant X akan terbang dua kali lebih cepat daripada Black Hawk. Itu artinya kecepatan maksimumnya bisa lebih dari 340 mph.

Kecepatan Defiant X didapat dari desain penggunaan dua set baling-baling koaksial. Desain itu sekaligus membuat helikopter stabil meski tak lagi menggunakan baling-baling di ekor yang biasa digunakan sebagai stabilisator. Defiant X memanfaatkan ruang lebih di ekor tersebut dengan menjadikannya baling-baling pendorong, sebagai sumber pendorong kedua.

Defiant X juga memilik desain bodi yang lebih aerodinamis ketimbang Black Hawk. Dia bisa menarik roda pendaratannya saat terbang untuk mengeliminir hambatan gaya gesek.

Helikopter yang baru juga memiliki fitur fly by wire alias autopilot. Caranya, gerakan fisik pilot diubah ke dalam sinyal listrik yang disuplai ke komputer yang kemudian menerjemahkannya ke dalam instruksi ke sistem kendali penerbangan. Fitur ini diklaim bisa menyingkirkan kabel-kabel dan sebagian mesin yang terkait kendali terbang yang sangat rawan terdampak serangan senjata musuh dan menyebabkan helikopter lepas kendali.

Sikorsky mengklaim Defiant X memiliki sejumlah fitur lain. Misalnya yang memampukannya mengurangi penampakan termalnya sehingga sulit terlacak sensor atau radar inframerah musuhnya. Ini juga mengurangi kerentanannya dibidik rudal panggul berpenuntun inframerah.

Gambaran yang dibuat perusahaan atas kekuatan Defiant X adalah helikopter ini menjinjing senjata artileri howitzer M777; jenis meriam ini berbobot lebih dari empat ton dan ini terlalu berat bagi Black Hawk. Terakhir, Sikorsky mengatakan Defiant X jauh lebih lincah, memungkinkannya terbang rendah di atas hutan dan permukaan yang tidak rata terutama megapolitan yang diyakini Amerika bakal menjadi zona perang di masa depan.

Helikopter angkut di kelas bobot yang sama biasanya hanya dipersenjatai dengan sepasang senjata mesin kaliber 7,62 mm di mulut pintunya. Adapun Defiant X ditampilkan dalam video dan foto-foto Sikorsky polos tanpa senjata. Meski begitu versi produksinya nanti belum tentu sama.

Defiant X akan bersaing dengan Bell V-280 Valor untuk kontrak FLRAA pada 2022. Siapapun pemenangnya, menggantikan UV-60 Black Hawk, dia sudah akan mulai mengirim unit helikopternya per 2030.

POPULAR MECHANICS

Sikorsky dan Boeing sudah memperkenalkan Defiant X, kandidat pengganti helikopter ikonik Amerika, UH-60 Black Hawk. Bersaing dengan Bell V-280 Valor.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *