Kisah Harum Penemuan Si Bunga Bangkai Rafflesia Arnoldii

Bunga Rafflesia Arnoldii awalnya ditemukan saat ahli botani Inggris Joseph Arnold (1782-1818) dan negarawan Sir Thomas Stamford Raffles (1781-1826). Pendiri Singapura modern itu sedang mengumpulkan spesimen spesies Rafflesia lain yang sebelumnya telah ditemukan oleh seorang pelayan Melayu di Sumatera pada 1818.

Dilansir dari laman powo.science.kew.org, ia terserang demam dan meninggal setelah penemuan itu. Lady Raffles, yang juga hadir saat spesimen dikumpulkan, menyelesaikan gambar berwarna yang telah dimulai Arnold dari tanaman itu, dan dikirim ke Joseph Banks, bersama bahan yang diawetkan. Banks menyerahkan semua bahan kepada Robert Brown (1773-1858) dari British Museum dan seniman botani penduduk Kew, Franz Bauer (1758-1840).

Kemudian untuk mengenang penemuan tersebut, nama kedua peneliti tersebut disematkan dalam nama bunga bangkai satu ini. Singkatnya, nama generik, Rafflesia (diberikan untuk menghormati Sir Raffles), diusulkan oleh Robert Brown (yang awalnya ingin menyebutnya Arnoldii ) setelah Joseph Arnold, divalidasi oleh SF Gray dalam laporannya tentang pertemuan Linnean Society of London Juni 1820, sebagaimana diterbitkan dalam Annals of Philosophy. Sedangkan spesies Rafflesia Arnoldii secara resmi dideskripsikan pertama kali pada 1821 oleh Robert Brown.

Tanaman Rafflesia Arnoldii ini merupakan bunga individu terbesar di dunia. Tumbuhan parasit dan tidak memiliki akar atau daun, dan sebagian besar waktu hidup tanpa teramati di dalam batang kayu dan akar inangnya.

RAUDATUL ADAWIYAH NASUTION

Bunga Rafflesia Arnoldii punya kisah penemuan yang mengharumkan dunia botani, meskipun ia disebut juga sebagai si bunga bangkai.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *